Cara Menggosok Gigi dengan Benar
Tujuh tahap menyikat gigi
Seperti yang dilansir oleh Hello Sehat, setelah menyikat lidah, tahapan menyikat gigi adalah sebagai berikut:
1. Letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan posisi membentuk sudut 45 derajat. Mulailah menyikat gigi geraham atas atau gigi belakang di salah satu sisi mulut. Sikatlah dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah selama sekitar 20 detik untuk setiap bagian.
2. Sikat setiap bagian gigi, mulai dari bagian gigi yang biasa dipakai untuk mengunyah, gigi yang dekat dengan pipi dan lidah. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat, sehingga plak atau sisa makanan yang menempel di gigi bisa hilang.
3. Untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan, pegang sikat gigi dalam posisi vertikal atau gunakan ujung kepala sikat gigi, lalu sikat dengan gerakan melingkar dari tepi gusi sampai atas gigi. Lakukan gerakan ini berulang sebanyak 2-3 kali.
4. Ubah pola menyikat gigi jika diperlukan. Kadang, menyikat gigi dengan cara yang sama membuat ada bagian gigi lain terabaikan.
5. Jika menyikat gigi dimulai dari bagian geraham atas, maka sikatan akhir pada gigi geraham bawah. Durasi waktu untuk menyikat gigi seluruh bagian sekitar 2-3 menit dan baru setelah itu kumur-kumur hingga gigi bersih.
6. Jangan menyikat gigi terlalu keras atau terlalu memberi tekanan pada gigi karena ini akan menyakitkan gigi dan gusi. Terlalu keras menyikat gigi sebenarnya tidak membantu membersihkan gigi lebih baik juga. Justru, hal ini dapat menyebabkan permukaan luar gigi (enamel) terkikis dan ini adalah asal mula dari gigi sensitif.
7. Menyikat gigi dengan gerakan lurus (bukan melingkar) bukanlah cara yang efektif dalam membersihkan gigi. Menyikat gigi dengan gerakan lurus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan permanen pada gusi.
Seperti yang dilansir oleh Hello Sehat, setelah menyikat lidah, tahapan menyikat gigi adalah sebagai berikut:
1. Letakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi dekat tepi gusi dengan posisi membentuk sudut 45 derajat. Mulailah menyikat gigi geraham atas atau gigi belakang di salah satu sisi mulut. Sikatlah dengan gerakan melingkar dari atas ke bawah selama sekitar 20 detik untuk setiap bagian.
2. Sikat setiap bagian gigi, mulai dari bagian gigi yang biasa dipakai untuk mengunyah, gigi yang dekat dengan pipi dan lidah. Pastikan semua permukaan gigi sudah disikat, sehingga plak atau sisa makanan yang menempel di gigi bisa hilang.
3. Untuk membersihkan permukaan dalam gigi depan, pegang sikat gigi dalam posisi vertikal atau gunakan ujung kepala sikat gigi, lalu sikat dengan gerakan melingkar dari tepi gusi sampai atas gigi. Lakukan gerakan ini berulang sebanyak 2-3 kali.
4. Ubah pola menyikat gigi jika diperlukan. Kadang, menyikat gigi dengan cara yang sama membuat ada bagian gigi lain terabaikan.
5. Jika menyikat gigi dimulai dari bagian geraham atas, maka sikatan akhir pada gigi geraham bawah. Durasi waktu untuk menyikat gigi seluruh bagian sekitar 2-3 menit dan baru setelah itu kumur-kumur hingga gigi bersih.
6. Jangan menyikat gigi terlalu keras atau terlalu memberi tekanan pada gigi karena ini akan menyakitkan gigi dan gusi. Terlalu keras menyikat gigi sebenarnya tidak membantu membersihkan gigi lebih baik juga. Justru, hal ini dapat menyebabkan permukaan luar gigi (enamel) terkikis dan ini adalah asal mula dari gigi sensitif.
7. Menyikat gigi dengan gerakan lurus (bukan melingkar) bukanlah cara yang efektif dalam membersihkan gigi. Menyikat gigi dengan gerakan lurus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan permanen pada gusi.
Foto:
CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani
|
Bagaimana mengetahui gigi sudah bersih setelah disikat?
Setelah sikat gigi, untuk mengetahui jika gigi telah bersih adalah dengan merasakan gigi sendiri. Caranya mudah sekali. Raba gigi dengan lidah, apakah sudah halus atau belum. Permukaan gigi yang halus artinya gigi sudah bersih. Namun, jika permukaan gigi masih terasa kasar, itu berarti masih ada sisa plak yang menempel pada gigi. Untuk itu, pastikan seluruh permukaan gigi sudah disikat.
Selain memperhatikan tahapan membersihkan gigi, seiring dengan perkembangan jaman, sikat gigi pun tampil dalam berbagai model. Sejak pertama kali diciptakan pada 1930-an, desain sikat gigi modern telah mengalami perbaikan dan improvisasi. Dan, pada tahun 1990-an, muncul sikat gigi elektrik yang jadi jawaban bagi mereka yang malas menggosok gigi.
Sebagai perbandingan, berikut adalah perbandingan antara sikat gigi biasa dan elektrik.
Sikat gigi biasa
Keuntungan
1. Efektif membersihkan gigi, jika dilakukan dengan teknik yang tepat.
Menyikat gigi sampai benar bersih hanya membutuhkan waktu dua menit dan kebersihan mulut dan gigi yang optimal bisa tercapai hanya dengan sikat gigi biasa. Tidak perlu khawatir akan tindakan keliru karena semuanya dikendalikan secara manual.
Tekanan saat menggenggam sikat gigi diatur sendiri sehingga tekanan pada gigi tidak berlebihan dimana tekanan yang berlebihan pada gigi dapat mengikis lapisan enamel gigi, menyebabkan rasa sakit, peningkatan sensitivitas gigi, dan peningkatan risiko pembusukan gigi.
2. Murah dan praktis
Dengan sikat gigi manual, yang dibutuhkan untuk menjaga higienis sikat itu sendiri hanyalah perlu penutup kepala sikat dimana beberapa produk sikat gigi manual di pasaran sudah dilengkapi dengan fitur ini.
Sikat gigi manual tergolong murah dan dapat diperoleh di mana saja. Yang harus diingat hanya sikat gigi rutin diganti setiap tiga bulan sekali.
3. Banyak variasi produk
Sikat gigi manual tersedia dalam beberapa pilihan model dengan beragam fungsi, jenis bulu sikat, bentuk kepala, hingga warna yang bebas anda pilih sesuka hati. Pemilih bulu sikat gigi yang halus lembut untuk gigi sensitif, dan kepala sikat yang kecil jika mulut kecil. Beberapa merek sikat gigi manual pun menyediakan versi anak-anak dari fungsi dan model yang sama.
Kekurangan
1. Perlu tenaga dan waktu ekstra
Sikat gigi manual bergantung pada penggunanya untuk bisa efektif membersihkan plak di gigi. Selain harus memahami benar teknik menggosok gigi yang efektif, ada usaha untuk menggerakkan sikat bolak-balik di dalam mulut hingga gigi bersih. Yang jadi masalah, terkadang karena diburu waktu, mengosok gigi pun sekedarnya saja sehingga tidak bersih.
2. Selain itu, menggunakan sikat gigi manual, penggunanya harus mengira-ngira berapa lama waktu menyikat gigi. Terlalu lama berisiko gusi berdarah dan gigi rusak akibat pengelupasan enamel.
Sikat gigi elektrik
Keuntungan
1. Cocok untuk anak-anak dan orang yang memiliki keterbatasan gerak
Dengan sikat gigi elektrik, yang harus dilakukan hanya dengan memposisikan sikat pada sudut 45 derajat dan biarkan sikat bekerja dengan sendirinya.
Sikat gigi elektrik dapat menjadi alat yang memudahkan rutinitas harian bagi orang-orang yang memiliki kesulitan menggunakan tangan mereka, misalnya untuk golongan manula dan mereka yang memiliki arthritis atau jika dokter menyarankan penggunaan sikat gigi elektrik karena dianggap sikat gigi manual tidak maksimal.
2. Efektif mengurangi plak dan gingivitis
Dibandingkan dengan sikat gigi biasa, sikat gigi elektrik terbukti ampuh mengurangi plak 21 persen lebih banyak dan menurunkan risiko gingivitis (radang gusi) hingga 11 persen — sekaligus meningkatkan kesehatan gusi — setelah 3 bulan penggunaan rutin terutama jika menggunakan sikat gigi elektrik yang menggunakan fitur rotation oscillation (bulu sikat berputar sekaligus bolak-balik).
3. Ada timer dan tidak perlu menggosok terlalu keras agar lebih bersih
Menyikat gigi dengan sikat elektrik, kelembutan tekanan pada gusi dan gigi bisa diatur. Waktu membersihkan gigi juga bisa diatur. Banyak dari produk sikat gigi elektrik yang memiliki fitur built-in timer yang akan menghentikan perputaran sikat secara otomatis begitu waktu habis.
Dengan begitu, risiko menyikat terlalu lama dan terlalu keras yang justru merusak gigi dapat dihindari.
Kekurangan
1. Harga mahal
Harga gigi elektrik jelas lebih mahal dibanding sikat gigi biasa. Kepala sikat gigi elektrik juga perlu diganti sesering mungkin, sama seperti sikat gigi manual. Repotnya, banyak dari kepala sikat gigi elektrik cadangan ini dijual terpisah. Jadi, bersiaplah untuk menyediakan biaya tambahan.
Selain itu, alat ini termasuk peralatan yang ringkih. Penggunaan harus hati-hati karena jika onderdil rusak, biaya reparasinya pun mahal.
2. Tidak praktis
Sikat gigi elektrik cenderung memiliki ukuran yang lebih besar sehingga sulit disimpan dalam tas atau koper saat bepergian. Selain itu, baterai harus selalu disiapkan sebagai cadangan darurat dan tidak boleh lupa membawa charger kemana pun sikat gigi dibawa.
3. Meningkatkan jumlah bakteri dalam darah
Beberapa studi menemukan bahwa menggunakan sikat gigi elektrik dapat meningkatkan jumlah bakteri dalam aliran darah, melebihi sikat gigi manual. Tentu saja, hal ini tidak akan menimbulkan risiko bagi orang-orang yang sehat dan memiliki kekebalan tubuh prima. Tapi, bisa meningkatkan kemungkinan risiko memperoleh infeksi berpotensi bahaya pada jantung untuk orang-orang yang memiliki